Akademisi Sebut Bahlil Lahadalia Layak Gantikan Airlangga Pimpim Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat sekaligus akademisi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Dr. Iswadi menilai Bahlil Lahadalia layak menggantikan Airlangga Hartarto untuk pimpin partai Golkar.
Pria berdarah Aceh ini mengatakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu memiliki pengalaman yang sangat kaya dalam dunia organisasi dan kepemimpinan.
"Sebelum terjun ke pemerintahan, dia telah membuktikan dirinya sebagai seorang pemimpin yang andal melalui berbagai posisi strategis di organisasi-organisasi penting," ujar Iswadi, dalam keterangannya, Selasa (20/8).
Menurut Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) ini, karier organisasi Bahlil bermula dari keterlibatannya dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Bahlil memegang peran penting sebagai Ketua Umum.
Di bawah kepemimpinan Bahlil, HIPMI menjadi salah satu organisasi yang berpengaruh dalam mendorong pengusaha muda untuk berkembang dan berinovasi di berbagai sektor bisnis.
"Kepiawaiannya dalam memimpin HIPMI menjadi salah satu alasan kuat mengapa dia kemudian dipercaya untuk mengisi posisi strategis di pemerintahan," kata Dr. Iswadi.
Selain di HIPMI, Bahlil juga memiliki pengalaman di berbagai organisasi lain, termasuk perannya di dunia usaha dan sektor swasta.
Bahlil juga dikenal sebagai seorang yang mampu merangkul berbagai pihak dan memiliki kemampuan negosiasi yang baik.
Akademisi menilai Bahlil Lahadalia layak menggantikan Airlangga Hartarto memimpin Golkar.
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Golkar Jabar Ganti 2 Ketua DPD Kota/Kabupaten, Dinilai Abaikan Amanah Bahlil
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi