Akademisi Sebut Hoaks Hambat Perkembangan Generasi Indonesia Emas 2045

Selain itu, Edo juga meminta publik untuk lebih kritis dan hati-hati dalam melakukan boikot terhadap produk tertentu. Menurutnya, diperlukan riset mendalam untuk membuktikan keterkaitan sebuah produk atau produsen terhadap Israel.
"Kita harus bijak dalam boikot, jangan sekedar emosional dan ikut-ikutan saja. Kita harus cek betul setiap informasi yang beredar itu benar," katanya.
Dosen Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Muhammad Rizky mengatakan bahwa penyebaran informasi hoaks berpotensi mengancam ekonomi digital.
Sebab, informasi yang beredar bakal berdampak pada preferensi publik untuk membeli produk tertentu.
Menurutnya, perkembangan ekonomi digital dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, sambung dia, pemerintah perlu membuat regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor usaha.
"Regulasi di Indonesia seperti UU ITE, hingga UU terkait digital yang diadakan harus melindungi pelaku usaha di setiap industri," pungkas Muhammad Rizky.(mcr10/jpnn)
Alih-alih menjadi generasi emas, hoaks justru akan membentuk bangsa menjadi Indonesia cemas.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Hardiknas, Rahmat Saleh Dorong Gen Z Sumbar Adaptif Terhadap Tantangan Zaman
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Wamen Viva Yoga Ajak Gen Z Berkreasi, Berinovasi & Berkiprah di Kawasan Transmigrasi
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia