Akar Radikalisme Sudah Lama Tumbuh di Bima

Akar Radikalisme Sudah Lama Tumbuh di Bima
Akar Radikalisme Sudah Lama Tumbuh di Bima
JAKARTA — Terungkapnya dugaan kelompok terorisme di Pondok Pesantren (Ponpes) Umar Bin Khattab (UBK) di Bima, Nusa tenggara barat (NTB), semakin membuktikan bahwa bibit radikalisme sudah menyebar ke daerah-daerah terpencil. Ketua Badan Nasional Penanggulanganan Terorisme (BNPT) , Ansyad Mbai, menyatakan bahwa sudah sejak lama para penggiat radikalisme memanfaatkan jaringan pendidikan untuk merebut simpati pengikut baru.

"Soal merambah (jalur pendidikan) dari dulu sudah begitu. Radikalisme merambah di pesantren, perguruan tinggi, sekolah umum ada itu," kata Ansyad di Bareskrim Mabes Polri Jakarta, Selasa (19/7) siang.

Khusus untuk kasus di Bima, Ansyad mengatakan bahwa secara historis bibit radikalisme sudah terdeksi lama di kabupaten di ujung timur NTB itu. Ansyad menyebut jaringan Jamaah Islamiyah (JI) juga telah ada di Bima sejak lama.

Bahkan dalam kasus pengeboman Kedubes Filipina di Jakarta tahun 2000 silam, salah satu pelaku yang bernama Jafar juga berasal dari Bima. "Dari dulu Bima sudah masuk dalam jaringan ini. Kalau anda lihat di situ ada kelompok-kelompok tertentu yang tergabung dalam kelompok teroris mulai dari JI dulu. Kalau anda perhatikan bom di Kedubes Pilipina. Pelakunya Si Jafar," tambahnya.

JAKARTA — Terungkapnya dugaan kelompok terorisme di Pondok Pesantren (Ponpes) Umar Bin Khattab (UBK) di Bima, Nusa tenggara barat (NTB), semakin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News