Akhir Tragis Hidup Robert Enke

Tinggalkan Wasiat untuk Istri, Tabrakkan Diri ke Kereta Api

Akhir Tragis Hidup Robert Enke
Foto : AP
SUASANA duka menyelimuti Niedersachsen Stadion, kandang Hanover 96. Ratusan fans klub itu berkumpul di depan pintu gerbang stadion. Mereka meletakkan buket-buket bunga dan kartu-kartu dukacita. Sebagian lagi menyalakan lilin, lalu berdoa bersama. Lilin dan karangan bunga juga memenuhi kantor Hanover.

Semua prosesi itu bertujuan menghormati Robert Enke, kiper Hanover yang ditemukan tewas Selasa lalu (10/11) di Neustadt am Rubenberge, sebuah kota kecil dekat Hanover. Yang membuat semua orang terkejut, penjaga gawang timnas Jerman itu tewas karena bunuh diri.

"Itu shock besar buat kami, Hanover, dan timnas Jerman. Dia adalah pemain istimewa. Dia sangat cerdas, berpendidikan, dan memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Dia kerap terlibat dalam berbagai proyek sosial di Hanover," ucap Florian Walter, salah seorang fans Enke, sebagaimana dikutip Reuters.

Menurut polisi yang menangani kasus itu, Enke bunuh diri dengan cara melintasi rel ketika ada sebuah kereta api yang melintas. Peristiwa tersebut terjadi lewat senja hari, sekitar pukul enam sore waktu setempat. Mobilnya diparkir tak jauh dari rel kereta dalam keadaan tak terkunci. Di situ, polisi menemukan surat wasiat yang ditujukan untuk istrinya. Belum diketahui isi surat wasiat itu. "Dia melemparkan diri ke bawah kereta api, lalu tewas karena luka-luka. Itu sudah pasti kasus bunuh diri," jelas Martina Stern, juru bicara kepolisian, seperti dikutip AFP.

Saat tewas, Enke berusia 32 tahun, meninggalkan seorang istri bernama Teresa dan seorang putri adopsi berumur dua bulan. Anak kandung mereka, Lara, meninggal tiga tahun lalu karena kelainan hati sejak lahir.

SUASANA duka menyelimuti Niedersachsen Stadion, kandang Hanover 96. Ratusan fans klub itu berkumpul di depan pintu gerbang stadion. Mereka meletakkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News