Akhirnya Begal Sadis Itu Tertangkap

Akhirnya Begal Sadis Itu Tertangkap
Ini dua begal yang berhasil ditangkap petugas. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Polres Pelabuhan Tanjung Perak bergerak cepat. Dua begal sadis Kenjeran Batu yang sudah seminggu menjadi buron berhasil ditangkap. Mereka adalah Akbar Saputra, 18, warga Jalan Kalilom Lor Indah, dan Rizal Saputra, 18, warga Jalan Kapas Gading Madya. Keduanya dibekuk bersamaan di sebuah kos di Jalan Kedung Pengkol.

Saat ini kasus yang menjerat keduanya masih didalami. Sebab, tidak tertutup kemungkinan masih ada komplotan lain yang ikut terlibat. ''Ini sedang pendalaman,'' tutur Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Dimas Ferry Anuraga.

Dari hasil penangkapan tersebut, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti. Antara lain, senjata tajam, sebuah ikat pinggang dengan kepala timang besi, dan Scoopy merah yang digunakan para pelaku saat beraksi.

Penangkapan para pelaku tidak terlepas dari tim khusus yang dibentuk Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak setelah menerima laporan. Mereka bekerja ekstra untuk memburu para pelaku. Bahkan, sampai tenggat waktu yang ditentukan, yakni seminggu, para pelaku harus tertangkap.

Setelah mendatangi rumah korban pembegalan dan meminta sejumlah keterangan, polisi bergerak cepat. Sejumlah intelijen kepolisian dikerahkan. Apalagi, para pelaku yang beraksi saat itu ditengarai bukan komplotan baru.

Singkat cerita, polisi lalu mengantongi identitas dua pelaku tersebut. Petugas segera bergerak merencanakan penangkapan di sebuah rumah kos. Tempat keduanya tinggal. Yaitu, di daerah Jalan Kedung Pengkol. Namun, usaha pertama polisi gagal. Dua pelaku berhasil kabur sebelum petugas datang.

Meski begitu, petugas tidak kehabisan akal. Mereka tetap memantau tempat kos tersebut. Hingga selang tiga hari, intelijen kepolisian memperoleh informasi bahwa yang bersangkutan kembali lagi ke kos. Dua pelaku berhasil dibekuk tanpa perlawanan. Keduanya lantas digelandang ke mapolres.

Di hadapan penyidik, mereka menyatakan telah berkali-kali beraksi. ''Bilangnya delapan kali,'' ucap Dimas. Kejahatan tersebut dilaksanakan di beberapa wilayah Surabaya. Biasanya, kedua pelaku memilih tempat yang sepi untuk beraksi.

Meski begitu, petugas tidak kehabisan akal. Mereka tetap memantau tempat kos tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News