Akhirnya, Sang Jenderal Ini pun Menangis

Akhirnya, Sang Jenderal Ini pun Menangis
Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin mendatangi lokasi PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL) yang diduduki massa kemarin (10/9). Ia berusaha memediasi warga dengan pihak perusahaan. Foto: radarlampung/jpg

“Tentunya keluarga besar tahu, saya lahir di Tanjungkarang. Saya sudah merantau 47 tahun. Dan sekarang baru saja pulang kampung halaman. Dan baru 9 bulan 5 hari saya memimpin Kapolda Lampung,” katanya yang sebentar lagi bertugas sebagai Kasespimma Sespim Polri. 

Dirinya juga mengungkapkan keinginannya yang tak kesampaian. Yakni, hingga pensiun mengabdikan dirinya untuk Provinsi Lampung. “Doa saya di penghujung tahun pensiun saya... ingin mengabdikan,” katanya terbata-bata. 

Dalam beberapa kesempatan, Ike Edwin juga menyatakan keinginannya bertugas di Lampung karena hendak lebih dekat dan merawat ibunya yang telah berusia lanjut. 

Namun, lanjutnya, sebagai perwira polisi dirinya harus loyal terhadap pimpinan dan organisasi. Artinya, Dang Ike harus siap ditugaskan dimana saja. 

“Saya terimakasih semuanya kepada masyarakat Lampung. Juga kepada Radar Lampung. Yang telah memberikan bantuan kepada saya sehingga Lampung jadi kondusif. Saya ingin kampung halaman saya ini kondusif semua,” tegasnya. 

Semua warga yang tinggal di Lampung, menurut dia adalah warga Lampung. Dan prinsipnya, warga Lampung bersaudara. Karena itu, Dang Ike menganggap seluruh warga Lampung adalah bagian dari keluarga besarnya. 

“Saya sebenarnya ingin pensiun di tanah kelahiran saya. Di kampung halaman saya. Sampai mati pun saya ingin dikubur di tanah Lampung,” tutupnya seraya disambut tepuk riuh warga yang hadir.(nca/abd/ega/ray/jpnn)


BANDARLAMPUNG - Kendati seorang brigadir jenderal yang gagah berani, Ike Edwin adalah manusia biasa. Ia pun tak kuasa menahan tangis karena harus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News