Akil Balig

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Akil Balig
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pernyataan Yaqut menjadi kontroversi karena dia mengeklaim bahwa Kementerian Agama Republik Indonesia adalah hadiah yang diberikan oleh negara kepada Nahdlatul Ulama (NU), bukan hadiah kepada umat Islam.

Menurut Yaqut selama ini ada perdebatan, terutama di kalangan internal Kementerian Agama, bahwa Kemenag dibentuk untuk kepentingan umat Islam.

Yaqut membantah pendapat tersebut. Menurut Yaqut, Kementerian Agama ini justru hadiah negara untuk jamiah NU dan bukan untuk umat Islam secara umum.

Pernyataan ini bermula saat dirinya hendak mengganti tagline atau moto Kementerian Agama, yakni ikhlas beramal. Lalu salah seorang stafnya, menurut Yaqut, tidak setuju dengan ide perubahan tagline itu.

Yaqut tidak setuju dengan pendapat tersebut, sebab menurutnya Kementerian Agama adalah hadiah dari negara untuk jamiah NU.

“Saya bantah, bukan itu, kementerian agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tetapi spesifik untuk NU,” katanya dalam Webinar Internasional Santri Membangun Negeri (20/10).

Yaqut menambahkan, lahirnya Kementerian Agama berkat keterlibatan NU dalam mencoret tujuh kata dalam Piagam Jakarta.

“Kementerian Agama itu muncul karena pencoretan tujuh kata dalam piagam Jakarta. Yang mengusulkan itu menjadi juru damai dari Nahdlatul Ulama kemudian lahir kementerian agama,” kata Yaqut.

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir memakai istilah akil balig untuk merespons Gus Yaqut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News