Akom Minta Mendikbud Urungkan Penerapan Full Day School

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin mengingatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, agar jangan gegabah dalam memutuskan penerapan program sekolah seharian.
Bahkan, Ia menyarankan supaya rencana itu diurungkan dulu. Itu disampaikan politikus yang akrab disapa Akom ini, menyikapi polemik terkait ide tersebut.
Seharusnya, Muhadjir tidak melempar isu sebelum ada kajian. Terutama soal cocok tidaknya sebuah program dengan kondisi demografi pendidikan di tanah air.
"Kebijakan dari kementerian itu harus dipelajari, disiapkan dengan baik. Apa sesuai dengan peraturan perundangan, dengan kultur masyarakat di Indonesia," kata Akom di gedung DPR Jakarta, Rabu (10/8).
Ia juga melihat, banyak argumen terkait gagasan mendikbud. Mulai dari perbedaan sekolah di desa dan kota dihubungkan dengan penyeragaman kebijakan sekolah sehari penuh.
Di sisi lain, orang tua juga ingin punya kesempatan mendidik anak-anak secara langsung di rumah dan lingkungan. Apalagi, kata Akom, yang namanya kasih sayang orang tua tidak bisa diserahkan kepada guru di sekolah.
Di sisi lain, ada pendapat bahwa pelajaran itu tidak selalu tentang buku-buku dan kurikulum, tapi ada pelajaran kehidupan di lingkungan rumah dan masyarakat.
"Artinya bahwa kita memiliki pandangan masing-masing, cara mendidik anak yang baik masing-masing. Karena itu sebaiknya diurungkan pernyataan mendiknas yang baru ini. Tidak gegabah," pinta Akom. (fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin mengingatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, agar jangan gegabah dalam memutuskan penerapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Pesan dari Merauke untuk Pemerintah Pusat: Jangan Ada Lagi Cerita Anak Papua Tidak Sekolah
- Hadir di Semarang, KAYO.id Kenalkan Bahasa dan Budaya Jepang Sejak Dini
- Prodi Desain Interior PresUniv Bejibun Beasiswa, Gampang Dapat Pekerjaan
- Sudah Ada Guru ASN Ditempatkan di Sekolah Swasta hingga Pensiun
- Dedi Mulyadi Tetap Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer Meski Picu Pro Kontra