Aksi Kejam KKB Dipimpin Langsung Egianus Kogoya

Aksi Kejam KKB Dipimpin Langsung Egianus Kogoya
Personel TNI - Polri di Mapolres Jayawijaya, sebelum diberangkatkan untuk melakukan evakuasi korban penembakan oleh KKB di Distrik Yigi, Nduga, Selasa (4/12). Foto: Polres Jayawijaya for Cendrawasih Pos

Aktivitas itu lantas diabadikan oleh pekerja yang membangun jembatan di sana. ”Sehingga mereka marah,” ungkap Aidi.

Selain itu, sambung Aidi, kelompok tersebut memang sudah lama tidak senang dengan upaya pemerintah membangun Papua. Mereka khawatir pembangunan itu membuat masyarakat semakin percaya dan yakin untuk teguh membela NKRI.

Sebab, pelan-pelan pembangunan infrastruktur membuat masyarakat kian mudah beraktivitas. ”Makin banyak masyarakat pro terhadap NKRI, mereka merasa terhambat perjuangannya,” tuturnya.

Beragam aksi teror yang ditebar oleh KKB kerap dibuntuti tuntutan agar pemerintah melepaskan Papua. Karena itu, Aidi menyebut, setiap usaha membangun Papua terus mereka ganggu. Bukan hanya pekerja yang membangun infrasruktur, aparat keamanan dari TNI dan Polri juga kerap jadi sasaran. Bahkan, tidak sedikit dari mereka kehilangan nyawa. Senjata api yang dimiliki KKB juga banyak diperoleh dari merampas milik petugas.

Senjata api itu pula yang diduga kuat mereka gunakan untuk menyerang pekerja bangunan PT Istaka Karya. Hingga banyak di antara para pekerja itu meninggal dunia. Tidak sampai disitu, Senin malam (3/12) mereka juga beraksi dengan menyerbu Pos Batalyon Infanteri (Yonif) 755/Yalet.

Menurut Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Infanteri Dax Sianturi, pos itu berada di wilayah Distrik Mbua. Distrik yang juga berdekatan dengan Distrik Yigi.

Pria yang akrab dipanggil Dax itu menyampaikan, personel gabungan TNI dan Polri yang bertolak dari Wamena tiba Pos Yonif 755/Yalet sekitar pukul 14.00 WIT kemarin. ”Didapat informasi bahwa Pos Yonif 755/Yalet di Distrik Mbua juga diserang oleh KKSB pada kemarin malam (Senin) sekira pukul 18.30 WIT,” ujarnya. Akibat serangan itu, seorang prajurit TNI meninggal dunia. Sedangkan seorang lainnya terluka.

Usai mendapat laporan tersebut, personel gabungan TNI dan Polri lantas menysir Distrik Mbua. Mereka juga beristirahat di sana sebelum melanjutkan perjalanan ke Distrik Yigi. ”Jarak dari Distrik Mbua ke Distrik Yigi masih sekitar sepuluh kilometer,” jelas Dax. Tentu saja dengan medan yang tidak mudah ditempuh. Dari Distrik Mbua, personel gabungan itu mengevakuasi 12 orang masyarakat sipil.

KKB yang membunuh 31 pekerja di Nduga merupakan kelompok lama pimpinan Egianus Kogoya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News