Aksi Menentang Kudeta Militer Makin Berani, Muncul Seruan Mogok Kerja Dokter dan Guru

Aksi Menentang Kudeta Militer Makin Berani, Muncul Seruan Mogok Kerja Dokter dan Guru
Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. Foto: ANTARA /REUTERS/Stringer/wsj

Suu Kyi menghadapi dakwaan mengimpor enam walkie-talkie secara ilegal dan menjadi tahanan polisi untuk penyelidikan hingga 15 Februari.

Pengacara Suu Kyi mengatakan dia belum diizinkan untuk menemui pemimpin pemerintahan sipil Myanmar itu.

Kudeta oleh pihak militer Myanmar tersebut telah menuai kecaman internasional.

Dewan Keamanan PBB pekan lalu menyerukan pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya dan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan sanksi tertentu untuk Myanmar.

"Para pengunjuk rasa di Myanmar terus menginspirasi dunia saat aksi protes menyebar ke seluruh negeri," kata pelapor khusus PBB untuk Myanmar Thomas Andrews melalui Twitter.

"Myanmar bangkit untuk membebaskan semua yang telah ditahan dan menolak kediktatoran militer untuk selamanya. Kami bersama anda," cuit Andrews. (Reuters/antara/jpnn)

Demonstrasi menentang Kudeta Militer di Myanmar makin berani dan meningkat seminggu setelah Aung San Suu Kyi ditangkap,


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News