Aksi Premanisme oleh Ormas Bikin Para Investor Resah

jpnn.com, JAKARTA - Aksi premanisme yang dilakukan sejumlah oknum organisasi masyarakat (ormas) belakangan menjadi sorotan publik.
Keberadaan ormas yang kerap melakukan intimidasi di kawasan industri dan sektor pembiayaan kendaraan dinilai merugikan dunia usaha serta menghambat pertumbuhan ekonomi.
Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia melaporkan bahwa banyak investor merasa resah dengan aksi-aksi ormas yang mengganggu operasional industri.
Bahkan, beberapa di antaranya, melakukan demonstrasi, penyegelan, dan bahkan menuntut “jatah” dalam pembangunan pabrik. Akibatnya, banyak investasi yang batal masuk atau bahkan keluar dari kawasan industri.
“Kalau dihitung semuanya, jumlahnya bisa mencapai ratusan triliun rupiah,” kata Ketua Umum HKI Sanny Iskandar dalam diskusi di Jakarta, dikutip Sabtu (15/3).
Dia menyebut aksi premanisme ormas paling sering terjadi di Bekasi, Karawang, Jawa Timur, dan Batam. Gangguan keamanan ini membuat investor berpikir ulang untuk berinvestasi di Indonesia.
Tak hanya di sektor industri, ormas juga kerap mengintervensi sektor pembiayaan kendaraan.
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengungkapkan bahwa banyak anggotanya menghadapi intimidasi saat mengeksekusi kendaraan milik nasabah yang menunggak cicilan.
Aksi premanisme dari ormas membuat para investor di sejumlah daerah menjadi resah.
- 3 Anggota Ormas Sok Jagoan Jadi Tersangka Kasus Pemerasan
- BG Minta Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Ormas Bermodus Premanisme
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun
- Pabrik BYD Belum Beroperasi Secara Aktif, Tetapi Sudah Diganggu Ormas
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,56 Miliar, CEO Indodax Ajak Masyarakat Mulai Mengubah Pola Pikir