Aktivis 98 Dorong Pemuda Selektif Memilih Pemimpin pada Pilpres 2024

Aktivis 98 Dorong Pemuda Selektif Memilih Pemimpin pada Pilpres 2024
Para aktiviss Aktivis 98 pada acara Refleksi dan Seminar Nasional Memperingati Bulan Kelahiran Pancasila di Gedung KNPI, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (26/6/2023). Foto: Dok. Aktivis 98

Pemuda juga harus memperhatikan informasi baik itu di media sosial, iklan kampanye, dan konten berbahaya yang membawa ke tindakan kebencian, juga harus dapat membaca dan membangun wawasan kebangsaan, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika di kehidupan sehari-hari.

"Pemuda juga jangan hanya dijadikan sebagai tim pencari suara ataupun sebagai tim pengangkat elektabilitas dan popularitas. Ingat, pemuda itu harus lebih ikut dalam menentukan dan mengawal kebijakan politik," katanya.

Reinhard kemudian menyebutkan peluang pemuda ikut berkontribusi aktif mewujudkan demokrasi substansial di Pemilu 2024.

Menurut dia, peran pemuda sangat vital karena merupakan pemilih terbesar di Pemilu Serentak 2024, mencapai 60 persen suara.

Pertama, tahapan pendaftaran pemilih. Menurut Reinhard, pemuda dapat berperan dalam mendorong pendaftaran pemilih di kalangan teman sebaya mereka.

Pemuda dapat mengkampanyekan pentingnya berpartisipasi dalam proses demokrasi dan mendorong orang-orang untuk mendaftar sebagai pemilih.

Kedua, pendidikan pemilih, yakni pemuda dapat menjadi agen perubahan dengan memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada masyarakat terkait calon, program, dan isu-isu yang relevan dalam Pemilu 2024.

“Mereka dapat menggunakan media sosial, diskusi kelompok, atau pertemuan komunitas untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses demokrasi kepada orang lain," kata dia.

Aktivis 98 Taki Reinhard Parapat mengatakan pemuda dan organisasi kepemudaan berperan penting memastikan Pemilu Serentak 2024 dapat menghasilkan pemimpin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News