Aktivis Gelar Bedah Buku di Sumenep, Harap HAM Harus Jadi Isu Prioritas
“Indonesia merupakan salah satu negara dengan keberagaman suku bangsa dan budaya yang besar di dunia. Setidaknya, ada 300 kelompok etnis dan 1.340 suku di Tanah Air, perlu kiranya menjaga keharmonisan dan kerukunan dengan menghargai pendapat dan kritikan masyarakat terhadap pemerintahan,” paparnya.
Karena itu, lanjutnya, aktivis harus memperkuat literasi, serta mencari data dan informasi sebelum mengambil tindakan selanjutnya. Sebab, pengetahuan tentang sejarah selalu bias dan berubah bersamaan dengan pergantian rezim.
“Sejarah selalu ditulis oleh pemenang atau yang berkuasa, namun bagi aktivis pemenang sejarah adalah ia yang memperjuangkan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa se-Sumenep, organisasi kepemudaan, BEM kampus, dan simpul gerakan mahasiswa. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Mahsun mengatakan buku tersebut sebagai sarana pengetahuan agar mahasiswa zaman ini belajar tentang sejarah perjuangan aktivis era 1998.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Soal Wacana 40 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ganjar Bicara Pembatasan di Undang-Undang
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Pakar Tanggapi Rencana Prabowo Menambah Jumlah Kementerian
- Habiburokhman Gerindra: Kalau Itu Pilihan Pak Ganjar, Kami Tidak Akan Menghalangi
- Begini Sikap Gerindra Terhadap Pilihan Ganjar Menjadi Oposisi
- Eko Patrio Disiapkan PAN Jadi Menteri