Aktivis Perempuan Soroti Kasus Farkhunda yang Dibakar Hidup-hidup

Aktivis Perempuan Soroti Kasus Farkhunda yang Dibakar Hidup-hidup
Aktivis perempuan Afghanistan mengusung keranda Farkhunda saat pemakaman pada Minggu (22/3) di Kabul. Foto: Mohammad Ismail/Reuters

Pekan lalu tersiar kabar bahwa Farkhunda yang tercatat sebagai santri di salah satu sekolah agama menistakan Alquran. Seorang warga mengaku mendengar teriakan dari arah masjid ke arah Farkhunda yang kabarnya sedang membakar kitab suci umat Islam itu.

Warga sekitar masjid dan orang-orang yang sedang melintas langsung murka. Mereka lantas mengeroyok Farkhunda.

Massa yang semakin banyak kian beringas. Tanpa menyelidiki benar atau tidaknya tuduhan terhadap perempuan 27 tahun itu, mereka mengamuk. Mereka melempari Farkhunda dengan batu dan benda-benda yang ditemukan di jalan. Sebagian yang lain menghajar gadis yang disebut-sebut menderita kelainan mental tersebut dengan tangan kosong.

Aksi massa itu berdampak fatal pada Farkhunda. Babak belur tidak berdaya karena dihajar beramai-ramai, tubuh lunglai Farkhunda lantas disiram bensin. Massa yang tidak terkendali itu lantas membakar Farkhunda hidup-hidup. Minggu lalu (22/3) perempuan nahas itu dikebumikan. Para aktivis perempuan Afghanistan-lah yang mengusung keranda Farkhunda menuju makam.

Belakangan polisi menyatakan bahwa tuduhan terhadap Farkhunda itu palsu. Dia tidak pernah membakar Alquran seperti yang disebut-sebut massa dan menjadi biang amarah mereka tersebut.

”Polisi sudah mengamankan 13 orang. Kepolisian pusat juga menonaktifkan 13 polisi yang berjaga di sekitar masjid saat insiden itu terjadi karena mereka malah menonton dan tidak melakukan apa-apa,” kata pejabat Afghanistan. (AP/CNN/hep/c6/ami)

 


KABUL – Farkhunda, perempuan Afghanistan yang tewas setelah dianiaya dan dibakar hidup-hidup pada Kamis lalu (19/3) itu, masih menyulut reaksi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News