Aktivis Trisakti 98 Ingin Mahasiswa yang Gugur dalam Gerakan Reformasi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Aktivis Trisakti 98 Ingin Mahasiswa yang Gugur dalam Gerakan Reformasi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Ketua Persatuan Persaudaraan Trisakti (PAPERTI) 98 Iwan Kurniawan ST (tiga dari kiri) bersama keluarga empat pejuang Reformasi 12 Mei 98. Foto: Dokpri for JPNN.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persatuan Persaudaraan Trisakti (PAPERTI) 98 Iwan Kurniawan ST mengatakan Gerakan Reformasi 1997-1998 telah mengubah sejarah Indonesia. 

Gerakan yang ada bukan hanya mengakhiri kekuasaan sebuah rezim kediktatoran yang berdiri kokoh selama 32 tahun, yakni Orde Baru, tetapi juga telah melahirkan lanskap baru politik Indonesia yang demokratis. 

“Suatu tatanan yang diniatkan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Suatu era politik baru di mana supremasi kekuasaan sipil dan kedaulatan hukum ditegakkan,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (10/11). 

Menurutnya, dalam era inilah sebuah Indonesia baru, yang mana cita-cita proklamasi hendak diwujudkan kembali secara otentik. 

Pria yang akrab disapa Iwan itu menuturkan Gerakan Reformasi dicetuskan para aktivis mahasiswa. 

Gerakan yang ingin tumbangnya kekuasaan Orde Baru yang korup. 

“Gagasan ini sesungguhnya melampaui perdebatan mengenai hakikat gerakan mahasiswa dalam dikotomi sebagai gerakan moral atau gerakan politik,” ujarnya. 

Dia mengatakan jika ide esensial yang diperjuangkan adalah perubahan, maka gerakan mahasiswa memang selalu menempati posisi sentral yang memengaruhi arus perjalanan sejarah. 

Aktivis Trisakti 98 menyatakan bahwa mahasiswa yang gugur dalam Gerakan Reformasi pantas dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News