Aktivitas Marapi Menurun

Status masih Waspada, Petani Aieangek Merugi

Aktivitas Marapi Menurun
Aktivitas Marapi Menurun
"Hingga saat ini (kemarin, red), dari hasil pengamatan kami ke lapangan, untuk tanaman jenis sawi, bawang merah, bunga kol dan saledri sudah tidak dapat dipanen. Sedangkan tanaman lainnya, hasilnya baru bisa kita ketahui 4 hingga 6 hari ke depan," jelas Rosman didampingi petugas PPL Pertanian, Fera Yanida, kepada Padang Ekspres, kemarin.

Untuk tanaman jatuh tempo panennya sehari setelah tersapu abu vulkanik, petani hanya mendapatkan sebagian kecil hasil panen. Sedangkan tanaman yang panen seminggu ke depan, bakal merugi.

"Jumlah petani yang menderita kerugian karena belum sempat panen mencapai 1.000 orang. Hanya sebagian kecil bisa menikmati panen, karena tertolong turunnya  ujan malam hari setelah hujan abu," kata Rosman. Untuk itu, dia berharap, ada bantuan atau solusi dari pemerintah agar masyarakat di nagarinya dapat kembali bercocok tanam.  "Yang pasti akibat hujan abu kemarin, ribuan petani di sini sudah tidak memiliki modal untuk memulai usaha pertanian mereka," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanahdatar Edi Arman menyebutkan, pihaknya belum menerima laporan adanya warga mengalami kerugian akibat areal pertaniannya tersapu abu vulkanik. Namun, dia sudah memerintahkan jajarannya ke lapangan untuk mendata petani tersebut. "Namun yang jelas, kita bersyukur. Karena, beberapa jam setelah Marapi meletus, hujan turun sehingga ancaman debu terhadap tanaman masyarakat relatif kecil, kecuali jika tidak hujan," kata Edi Arman. Dia menyebutkan, areal pertanian yang tertimbun abu vulakanik itu sebagian besar merupakan daerah penghasil sayur terbesar di Tanahdatar.

BUKITINGGI -- Aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanahdatar kemarin (4/8) mulai menurun, setelah sempat meletus dan menyemburkan abu vulkanik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News