Akui Ada Kenakalan Layanan Uji Kir

Akui Ada Kenakalan Layanan Uji Kir
Mengecek kualitas lampu truk dalam rangkaian uji kir di kantor dishub, Jalan Raya Candi, Sidoarjo, Senin (13/2). Foto: Boy Slamet/Jawa Pos

UPT PKB Ujung Menteng, Jakarta Timur, pun tidak memungkiri bahwa masalah masih ada di tempatnya. Salah satunya keberadaan calo. Menurut Plt Kepala UPT PKB Ujung Menteng Muslim, calo muncul lantaran masih ada ketidakteraturan kendaraan masuk lokasi pengujian. Meski sudah dapat jadwal, masih ada masyarakat yang datang tidak sesuai jadwal tersebut.

”Otomatis ketidakteraturan itu. Kan istilahnya ya namanya pelayanan orang banyak, ya pasti calo tumbuh,” ungkap Muslim. Untuk itu, sejak bertugas di PKB Ujung Menteng mulai Januari lalu, dia berusaha menyelesaikan berbagai masalah di sana.

Salah satu caranya, menerapkan sistem booking online. Selain itu, dia bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk menempatkan petugas di tempat kerjanya.

Kerja sama semakin intens setelah Polres Jakarta Timur merazia puluhan calo di PKB Ujung Menteng pertengahan Maret lalu. ”Provos polres (Jakarta Timur, Red) ditempatkan untuk mengawasi setiap hari,” imbuh Muslim.

Dengan sistem dan mekanisme pengujian yang berlaku saat ini, sambung dia, tidak seharusnya masyarakat masih menggunakan calo. Sebab, dia menjamin petugas tidak akan menyulitkan masyarakat.

BACA JUGA: Tarif Resmi Uji Kir Rp 87 Ribu tapi Bisa Habis Rp 800 Ribu

Apabila memang masih layak jalan, kendaraan yang diuji pasti lolos. Sebab, lanjut Muslim, pengujian sudah berbasis komputer. Dengan demikian, tidak ada lagi yang bisa mengubah hasil uji. ”Kami sering mengarahkan juga. Lebih baik uji sendiri,” kata dia.

Dengan begitu, masyarakat hanya perlu membayar sesuai retribusi. Tidak perlu keluar uang sampai ratusan ribu untuk setiap kali uji kir. (syn/edi/c10/fim)

Berdasar hasil penelusuran Jawa Pos, untuk uji kir di Dishub Sidoarjo, memang masih ditemukan beberapa kenakalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News