Akui Pengembangan Kader di Golkar Buruk

Akui Pengembangan Kader di Golkar Buruk
Akui Pengembangan Kader di Golkar Buruk

jpnn.com - PALEMBANG - Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, deparpolisasi hadir karena kekuatan media sosial dan kejenuhan orang-orang muda generasi millenium, atau biasa disebut dengan generasi Y melihat kondisi perpolitikan di tanah air. 

Akibatnya, tak bisa dipungkiri profil tokoh-tokoh independen yang dinilai memiliki kemampuan, terus menguat. Sementara partai politik terasumsikan kurang baik. 

"Inilah kekuatan media sosial, parpol seolah-olah diadu dengan masyarakat. Opini akhirnya terbentuk, karena figur seseorang diangkat terus sebagai yang baik. Sementara kita terkesan terus gaduh," ujar Alex pada silaturahmi seluruh pengurus DPD Golkar Sumsel dengan calon ketua umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Rabu (30/3).

Karena itu Golkar, kata Alex, tidak hanya butuh figur tokoh muda yang bersih dan mumpuni. Namun juga harus tokoh yang mampu merangkul generasi millenium. Sehingga melihat secara jelas, bahwa parpol sebenarnya lembaga yang tepat untuk mencetak para calon pemimpin bangsa. 

Pandangan senada juga sebelumnya dikemukakan Ketua DPD Golkar Tingkat II Kabupaten Lahat Parhan Berza. Menurutnya, pandangan calon ketua Golkar Airlangga Hartarto sangat tepat. Di mana melihat kemerosotan yang terjadi di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut, antara lain terjadi karena tidak pernah lagi ada pembekalan terhadap para kader secara berjenjang.

"Jadi tak ada bedanya Golkar saat ini dengan partai yang baru lahir. Hanya mengandalkan kader-kader yang telah ada sebelumnya. Kader-kader baru itu partai lain yang serap. Ini kelemahan selama ini, tak ada konsolidasi," katanya.

Menurut Parhan, Golkar ke depan harus transparan dan terbuka. Selain itu, Golkar juga harus terbebas dari belenggu mahar politik. Karena akibatnya sangat tidak baik. Tokoh yang memimpin akhirnya hanya mereka yang punya duit, sementara belum tentu memiliki kemampuan untuk memimpin daerah.(gir/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News