Alasan Kemenkes Libatkan Babinsa dan Babinkamtibmas untuk Tracing COVID-19

Alasan Kemenkes Libatkan Babinsa dan Babinkamtibmas untuk Tracing COVID-19
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan melibatkan Babinsa dan Babinkamtibmas untuk tracing Covid-19. Foto: Antara Foto/Rivan Awal Lingga/aww.

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dan Bintara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Polri untuk melakukan penelusuran kontak erat atau tracing kasus positif COVID-19.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, saat ini Kemenkes baru mencatat sebanyak 5.000 orang yang menelusuri kasus positif.

Menurut Budi, jumlah saat ini masih jauh dari syarat yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Yakni sebanyak 30 ribu orang yang menelusuri per 100 ribu penduduk.

"Kami kontak dengan Babinsa dan Babinkamtibmas karena masing-masing mereka punya sekitar 60 ribu sampai 80 ribu anggota hampir di seluruh desa," kata Budi dalam rapat kerja di Komisi IX DPR, Jakarta, Selasa (9/2).

Menurut Budi, jumlah yang menelusuri kasus positif akan meningkat drastis ketika Babinsa dan Babinkamtibmas turut terlibat. Saat ini Indonesia membutuhkan sekitar 80 ribu orang yang bisa menelusuri kasus positif. 

"Mereka diajari bagaimana melakukan tracing," ujar menteri yang biasa disebut BGS ini.

Lebih lanjut, kata Budi, pihaknya telah mendapatkan lampu hijau dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam pelibatan Babinsa sebagai tracing

Nantinya, seluruh Babinsa bakal berlatih mengenai pemanganan tracing terhadap masyarakat yang berkontak dengan pasien positif Covid-19.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, saat ini Kemenkes baru mencatat sebanyak 5 ribu orang yang menelusuri kasus positif. Tracing akan dibantu oleh Babinsa dan Babinkamtibmas agar karena dinilai lebih optimal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News