Alexander Meninggal Karena Minum Pil yang Dibeli di Snapchat, Ibunya Menuntut
"Alexander sebenarnya penakut," ujarnya.
"Tetapi kemudahan untuk mendapatkannya dan terkesan sangat normal, para pengedar obat-obatan ini mempromosikan jika mereka memiliki obat-obatan yang sah, ini membuatnya terlalu mudah."
Di Amerika Serikat semakin banyak orang tua yang kehilangan anak mereka karena overdosis setelah memesan narkoba di Snapchat.
Amy menghitung ada 427 kematian 'overdosis' di kawasan Orange County.
Ia juga sudah bertemu dengan pemimpin Snapchat dan menuntut perusahaan tersebut agar melarang penjualan obat di jejaring sosial tersebut.
Perdagangan obat-obatan keras yang butuh resep semakin berkembang karena teknologi. Penjualnya juga berpindah dari situs-situs gelas ke aplikasi jejaring sosial.
Semudah memesan pizza
Di Australia, penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian Narkoba dan Alkohol Nasional menunjukkan 70 persen anak muda yang disurvei menggunakan jejaring sosial untuk membeli narkoba.
Ganja adalah yang paling populer, diikuti oleh pil 'MDMA' atau ekstasi.
Ibu dari Alexander ingin Snapchat bertanggung jawab, apalagi setelah sejumlah orang tua mengatakan membeli narkoba di sosial media semudah memesan pizza
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Polisi Bergerak Mengusut Kasus Kepala Bayi Putus saat Persalinan
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Puluhan Mak-Mak Gerebek Warung yang jadi Tempat Jual Obat Keras
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik