Alhamdulillah APBN Surplus Lagi, Makin Mantap!
Realisasi belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian/lembaga (k/l) sebanyak Rp 513,6 triliun atau menurun 11,4 persen (yoy) dan belanja non k/l sebesar Rp 517,6 triliun atau tumbuh signifikan 62,3 persen (yoy).
Peningkatan belanja non k/l tersebut antara lain meliputi belanja subsidi yang senilai Rp 116,2 triliun atau tumbuh 17,5 persen (yoy) serta kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik yang telah digelontorkan Rp 104,8 triliun atau melesat 512,7 persen (yoy).
Lebih lanjut, pembayaran subsidi dan kompensasi akan terus berjalan hingga akhir tahun sehingga proyeksi defisit APBN akan tetap ke arah 3,92 persen dari PDB pada 2022 atau lebih baik.
"Semua ini akan terus kami pantau, apakah kami bisa menjaga penerimaan negara tetap tumbuh kuat dan belanja kami harus pastikan seefisien mungkin dengan belanja yang lebih baik atau spending better," tuturnya.
Kemenkeu menambahkan realisasi pembiayaan anggaran terkontraksi 16 persen (yoy) atau tercatat sebesar Rp 196,7 triliun.
"Keseimbangan primer tumbuh negatif 23,9 persen mencapai Rp 316,1 triliunm," ungkap Febrio.(antara/jpnn)
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih menunjukkan surplus pada akhir Juli 2022.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Kinerja APBN On Track di Triwulan 1 2024, Penerimaan Bea Cukai Telah Capai Rp 69 T
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak
- SPBU Mini Tiba-Tiba Meledak, 3 Rumah Warga Ludes Terbakar
- Pakar Hukum Soroti Kasus Arion Indonesia Melawan DJP
- Peran Strategis BPKP, Kecepatan dan Ketepatan Mencegah Kebocoran demi Keberhasilan Pembangunan
- Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Bamsoet Buka Suara