Alhamdulillah, MILF Ikut Memburu Komplotan Abu Sayyaf

Alhamdulillah, MILF Ikut Memburu Komplotan Abu Sayyaf
Foto ilustrasi AFP

Bibit keretakan muncul ketika pemimpin MILF Ustad Hashim Salamat meninggal dunia pada 2003. Lalu, keretakan mencapai puncaknya setelah penandatanganan perjanjian damai antara MILF dan pemerintah Filipina pada 2012.

Di Mindanao, ada empat kelompok bersenjata paling besar. Yakni, MILF, MNLF, Abu Sayyaf, dan NPA (New People’s Army, kelompok komunis).

Namun, yang paling besar adalah MILF. Kekuatan angkatan bersenjatanya mencapai 120 ribu personel. Basisnya berada di Mindanao bagian timur. Mulai Cotabato, Marawi, hingga Davao. 

Dengan perjanjian perdamaian itu, tentu saja MILF kini menjadi salah satu mitra pemerintah Filipina di Mindanao. Juga, persinggungan antara MILF dan Abu Sayyaf tak terelakkan.

Padahal, sebelumnya mereka mempunyai kamp bersama dan menjadi safe haven bagi pelatihan kelompok militan Islam dari seluruh dunia, utamanya dari Indonesia. Di sanalah para pentolan JI sempat bersembunyi, berlatih, dan menghimpun kekuatan.    

Sammy menyatakan bahwa pihak Abu Sayyaf sudah melakukan sesuatu yang dilarang Islam.

”Perbuatan mereka (menculik dan membunuh, Red) adalah perbuatan yang anti-Islam. Kami sangat mengutuknya,” ucapnya. Menurut dia, pelacakan terakhir menunjukkan bahwa para sandera Eropa dan penculiknya masih berada di kawasan Sulu. 

Dia mengatakan, pihaknya siap berbagi informasi dengan militer soal upaya pelacakan tersebut. ”Di lapangan, sudah ada koordinasi yang baik antara kami dan pihak militer,” terang dia. (ano/c11/sof)  

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News