Ali Taher: Rekonsiliasi Partai Politik di Parlemen Akan Berjalan Alami

Ali Taher: Rekonsiliasi Partai Politik di Parlemen Akan Berjalan Alami
Fraksi PAN MPR RI Ali Taher Parasong dan pakar Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing dalam diskusi empat pilar MPR bertema Rekomendasi Amandemen (Konstitusi) Terbatas Untuk Haluan Negara. Foto: MPR RI

Dengan kembalinya GBHN ke dalam konstitusi, diharapkan dapat menjadi alat ukur keberhasilan pembangunan yang dijalankan pemerintah.

Tidak seperti sekarang, pemerintah melakukan pembangunan hanya berdasarkan Visi dan Misi saat kampanye.

Menyinggung masalah  rekonsiliasi partai politik di parlemen setelah Pemilu, Ali Taher berpendapat hal itu akan berjalan alami.

Memang, awalnya  terasa sulit sebagai akibat kontestasi yang keras dalam pemilu. Namun, seiring berjalannya waktu, partai-partai yang sempat bersitegang itu akan mencair dengan sendirinya.

“Hampir sulit lembaga legislatif bisa berlaku sebagai penyeimbang jika koalisi pemerintah hasil pemilu 2019 terlalu gemuk. Padahal, salah satu fungsi DPR itu jelas sebagai lembaga pengawas”, kata Ali Taher.  

Mestinya, kata Ali Taher, jumlah partai oposisi setidaknya jangan sampai terpaut terlalu jauh.

Ini penting agar keseimbangan bisa benar-benar diwujudkan. Karena kalau tidak, koalisi pemerintah yang terlampau gemuk bisa memicu munculnya tirani kekuasaan.

“Pembangunan tol misalnya, ternyata tidak cukup signifikan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Padahal, seluruh potensi pendanaan terlanjur dikerahkan untuk pembangunan infrastruktur termasuk jalan bebas hambatan”, kata Ali.

Diskusi menyoal MPR RI makin sering dilakukan menjelang berakhirnya keanggotaan periode 2014-2019 pada Oktober mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News