Aliran Sesat

Oleh: Dahlan Iskan

Aliran Sesat
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Setiap kali Pemilu, calon pemimpin selalu takut pada para pemilih. Mereka akan cenderung memenuhi emosi pemilih –biarpun emosi itu tidak rasional.

Akibatnya banyak program di negara demokrasi yang tidak rasional.

Di Tiongkok, konstitusinya, ideologinya, telah membebaskan –bukan hanya menjanjikan kebebasan– dari semua hal yang tidak cocok dengan ilmu pengetahuan.

Maka, Andi berpendapat bahwa ilmu pengetahuan juga harus tegas masuk konstitusi kita. Agar science punya masa depan di Indonesia.

Selama ini, katanya, yang sudah masuk konstitusi adalah iman dan takwa.

Tentu terserah anggota DPR/MPR yang baru: hasil Pemilu 2024. Juga terserah presiden terpilih: apakah akan menempatkan ilmu pengetahuan sejajar dengan iman dan takwa, demi masa depan Indonesia.

Saya menyesal menuliskan semua itu hari ini. Apakah bijaksana menulis seperti itu di saat perut lapar karena puasa.

Saya sebenarnya ingin lebih banyak menulis soal Ryu Hasan. Tetapi perut lapar bisa jadi mulas karenanya.

Maka komunisme Tiongkok itu, kalau di agama, sudah disebut "komunis aliran sesat". Tetapi justru yang sesat yang ternyata lebih maju.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News