Alot, Pemanggilan Calon Menteri Mundur
Di Internal PKS Muncul Usul Tijitibeh; Mati Siji Mati Kabeh
Sabtu, 15 Oktober 2011 – 06:11 WIB
Hingga tadi malam, Rapimnas PKS yang khusus membahas isu reshuffle kabinet dan koalisi, belum menghasilkan keputusan final. Rapimnas yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB, itu dijadwalkan akan berlangsung hingga hari ini. Meski begitu, desakan sejumlah kader yang meminta PKS keluar dari koalisi nampaknya tetap yang paling mengemuka dalam Rapimnas tersebut.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos, seluruh unsur pimpinan DPP PKS, Majelis Syura, Majelis Pertimbangan Partai, dan unsur pimpinan daerah PKS hadir dalam Rapimnas itu. Salah satu sosok penting yang tidak hadir dalam Rapimnas itu adalah Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminudin. Ini karena, berdasarkan keterangan Sekjen PKS Anis Matta, yang bersangkutan berhalangan hadir karena masih berada di luar negeri.
Salah satu materi utama Rapimnas itu adalah menampung aspirasi daerah terkait posisi PKS dalam koalisi dan kabinet. Anggota Majelis Syura PKS Cahyadi Takariawan menyatakan, masih berkembang berbagai versi, bagaimana menyikapi posisi PKS saat ini. "Ada yang menghendaki masih di dalam, ada pula yang berbeda," kata Cahyadi di sela-sela Rapimnas.
Menurutnya, mereka yang menghendaki masih di dalam koalisi, menilai telah terjadi sebuah proses yang dianggap melukai koalisi. Karena itu, PKS harus memiliki inisiatif untuk memperbaiki diri. "Sebagian ada yang menilai ada perbedaan pendapat, anggap itu wajar," ujarnya.
BOGOR - Tarik ulur kepentingan dalam proses perombakan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua bukan isapan jempol. Meski sudah melakukan pertemuan
BERITA TERKAIT
- Para Siswa SMP Avicenna Dinilai Tampil Keren di TEDx Youth Event
- Ini Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel
- Lestari Moerdijat Sebut Harkitnas Momentum Menyatukan Kekuatan Setiap Anak Bangsa
- Bagaimana Kondisi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD? Begini Penjelasan Brigjen Hariyanto
- Hendak Tawuran, Lima Remaja di Senen Ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat
- Maruarar Sirait dan Sejumlah Tokoh Aktivis Menginisiasi Pemberian Penghargaan Kepada Akbar Tandjung