Alquran Kuno dari Daun Lontar Dibersihkan, Begini Penampakannya

Alquran Kuno dari Daun Lontar Dibersihkan, Begini Penampakannya
ALQURAN LANGKA: Pendiri Pondok Pesantren Multazam, KH Khamami saat membersihkan Alquran dari lontar menggunakan air dari daun pandan. Foto: Eko Wahyu Budiyanto/Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com, UNGARAN - Pondok Pesantren Multazam di Ungaran, Kabupaten Semarang punya koleksi langka. Yakni Alquran dari daun lontar yang telah berusia 300-an tahun.

Alquran itu memiliki ukuran panjang 1,5 meter dan lebar 80 sentimeter. Senin (12/6), Alquran langka itu dibersihkan menggunakan cairan dari daun pandan.

Prosesi pembersihan Alquran kuno dengan daun pandang itu sudah menjadi tradisi di Ponpes Multazam. Pendiri Ponpes Multazam KH Khamami mengatakan, tradisi membersihkan Alquran yang terdiri dari 25 lembar itu dilakukan setiap satu tahun sekali saat memperingati Nuzululquran.

“Kami melakukan saat 17 Ramadan. Ini setiap lembarnya ada 43 daun lontar,” ujarnya.

Kiai Khamami menjelaskan, prosesi pembersihan Alquran diawali dengan mengeluarkannya dari kotak kaca yang berada di dalam masjid pesantren. Selanjutnya, enam santri mengangkat Alquran tersebut ke bagian depan masjid pesantren.

Setelah diletakkan di meja, lontar Alquran diusap satu per satu menggunakan air daun pandan. “Semua santri ikut membersihkan. Pertama kali saya yang melakukan, setelah beberapa lembar baru diteruskan para santri,” tuturnya.

Membersihkannya pun dengan penuh kehati-hatian. “Harus hati-hati karena memang usianya sudah tua,” katanya.

Lebih lanjut KiaiKhamami mengatakan, Alquran tersebut saat ini sudah berumur ratusan tahun. Penulisnya adalah Syekh Abdul Rahman dari Madura sekitar 300 tahun lalu.

Pondok Pesantren Multazam di Ungaran, Kabupaten Semarang punya koleksi langka. Yakni Alquran dari daun lontar yang telah berusia 300-an tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News