Alsintan Berbasis Teknologi 4.0 Bikin Biaya Efisien Hingga 75 Persen

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan digitalisasi e-catalog dalam pengadaan alat mesin pertanian (alsintan).
Kebijakan itu selain bisa menghemat anggaran negara Rp 1,2 triliun juga berpengaruh terhadap peningkatan level mekanisasi pertanian di Indonesia.
“Pada tahun 2014, level mekanisasi pertanian hanya 0,14. Pada tahun 2018 kemarin meningkat signifikan menjadi 1,68,” jelas Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, Senin (1/7).
Teknologi alsintan untuk petani pun dikembangkan agar lebih bisa mengefisiensikan usaha tani dengan menggunakan teknologi yang dibenamkan alat kecerdasan buatan dan robot.
Kementan telah menguji efisiensi lima alsintan yang berbasis teknologi 4.0, yaitu atonomous tractor, robot tanam, drone sebar pupil, autonomous combine, dan panen olah tanah terintegrasi.
“Kelima alsintan berbasis teknologi 4.0 ini bila dibandingkan alsintan konvensional meningkatkan efisiensi waktu kerja berkisar 51 hingga 82 persen. Sementara efisiensi biaya berkisar 30 hingga 75 persen,” beber Sarwo Edhy.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meresmikan Program Pertanian 4.0 menyampaikan bahwa teknologi 4.0 diimplementasikan di pertanian Indonesia sesuai arahan Presiden Jokowi.
Diharapkan pemanfaatan Pertanian 4.0 dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja dan efisiensi biaya secara signifikan, serta memberikan keuntungan bagi petani.
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan digitalisasi e-catalog dalam pengadaan alat mesin pertanian (alsintan).
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan