Alumni Perikanan Undip Dorong Percepatan Industri Budi Daya Lobster Nasional

Alumni Perikanan Undip Dorong Percepatan Industri Budi Daya Lobster Nasional
Abdul Kadir Karding (kiri). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia juga mengimbau, KKP melakukan kajian yang lebih komprehensif sehingga menjadi dasar dalam upaya pemanfaatan, termasuk untuk budidaya.

"Saya ingin menegaskan bahwa eksploitasi sumber daya lobster yang tidak terukur akan mengancam keseimbangan stok. Hasil kajian stok di WPP RI yang dilakukan oleh komisi Kajiskan menunjukkan kondisi stok yang sangat memprihatinkan atau over eksploitasi, ini jadi warning bagi kita untuk betul betul melakukan pemanfaatan secara terukur,” tegas Suradi.

Sebagai informasi perkembangan market demand lobster konsumsi di pasar global diprediksi akan terus naik. Hingga saat ini China masih menjadi importir terbesar lobster hasil budidaya. Indonesia dinilai memiliki tantangan berat terutama dalam mendorong daya saing produk yang saat ini masih kalah jauh dari Vietnam sebagai kompetitor utama.

“Kami justru menemukan fakta bahwa ekspor ilegal ini masih terus terjadi. Contoh saja, ini satu perusahaan bisa ekspor 29 juta perusahaan, bisa dibayangkan jika ada lebih dari beberapa perusahaan. Oleh karenanya, pengawasan ini benar benar harus ditegakkan,” ungkap Agus Priyono, Wakil Dewan Penasehat Perkumpulan Nelayan dan Pembudidaya Lobster saat dimintai keterangan.(fri/jpnn)

Alumni perikanan Undip melalui DPP Keluarga Alumni Perikanan (Kerapu) Undip merekomendasikan berbagai langkah konkret kepada Pemerintah untuk melakukan percepatan industri budi daya lobster nasional.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News