Alun-alun Utara Yogyakarta Terjual di Laman Nextearth, Pemprov Menanggapi Begini

Alun-alun Utara Yogyakarta Terjual di Laman Nextearth, Pemprov Menanggapi Begini
Tangkapan layar peta digital Next Earth menunjukkan sejumlah lahan virtual di kawasan Kota Yogyakarta telah terjual, termasuk di antaranya Alun-alun Utara Yogyakarta. (ANTARA/Luqman Hakim)

jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menanggapi informasi yang menyebut Kompleks Kantor Kepatihan Yogyakarta serta Alun-alun Utara telah terjual secara virtual.

Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji menegaskan pihaknya tidak memiliki keterkaitan dengan aktivitas jual beli lahan virtual di DIY melalui laman Nextearth.

Informasi yang beredar sebelumnya menyatakan dua tempat itu terjual melalui situs Nextearth.io.

"Pemda DIY tidak pernah bekerja sama, merekomendasikan atau mengizinkan jual beli secara virtual terkait aset-aset apa pun milik DIY," ujar Ditya Nanaryo Aji dalam keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu (5/1).

Pantauan melalui situs Nextearth.io, sejumlah lahan virtual yang tepat berada di peta digital lokasi sejumlah kawasan atau aset penting di Yogyakarta terjual senilai mata uang kripto.

Beberapa di antaranya lahan virtual di lokasi Kompleks Gedung Agung Yogyakarta, terjual senilai 36,84 USDT.

Kompleks Museum Benteng Vredeburg terjual 15,17 USDT, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY juga telah terjual senilai 6,19 USDT.

Lahan virtual di lokasi Alun-alun Utara terjual 244.51 USDT dan Kepatihan atau Kantor Gubernur DIY terjual 17.39 USDT.

Alun-alun Utara Yogyakarta terjual di laman Nextearth.io, Pemerintah Provinsi DIY menanggapi begini

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News