Ambil Alih UI, Rektor Diberi Ultimatum
Kamis, 01 Desember 2011 – 11:01 WIB

Ambil Alih UI, Rektor Diberi Ultimatum
”Kalau dilaporkan ke KPK, saya kira dengan rasa hormat saya tolong persoalan UI tidak ditarik ke ranah lain. Kalau toh itu ada penyimpangan, mekanisme internal sudah ada instrument untuk melakukan pengecekan,” tegas mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tersebut.
Seharusnya, tambah Nuh, persoalan domestik UI didekati secara kekeluargaan, tidak sembarangan. Apalagi, yang melakukannya tidak terkait langsung dengan komunitas UI. ”Kita kurangi free rider. Saya tetap memberikan penghargaan bagi masyarakat yang melakukan penilaian. Tapi, kita jaga kehormatan dan kemualiaan UI itu,” tandas Nuh.
Ketika ditanya apakah Inspektorat Kemendikbud akan turun langsung memeriksa dugaan korupsi yang dilakukan Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri, Nuh menjelaskan, hal tersebut sudah menjadi tugas rutin. Hanya saja, pihaknya tidak mau memeriksa hal tersebut dalam waktu dekat ini. Ia takut pemeriksaan tersebut justru memasukan Kemendikbud dalam lingkaran konflik.
”Kalau temukan tanda-tanda ada penyimpangan ya harus dilakukan pemeriksaan. Tidak hanya UI saja. Kalau investigasi sekarang dalam rangka kemelut. Tolong kita turunkan tensi pertentangan,” kilah suami dari Laily M Nuh tersebut.
JAKARTA-Kesempatan yang diberikan pemerintah kepada Universitas Indonesia (UI) untuk menyelesaikan konflik secara internal tidak kunjung menemui
BERITA TERKAIT
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Global Sevilla School Gandeng Didit Hediprasetyo Bentuk Karakter dan Mindfulness Anak
- PENABUR Kids Festival 2025 Mencetak Anak Indonesia Hebat
- Hati Tertinggal di Merauke, Tergerak Bikin Program Pendidikan
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Pesan dari Merauke untuk Pemerintah Pusat: Jangan Ada Lagi Cerita Anak Papua Tidak Sekolah