Ambruk karena Banyak Baut Hilang

Musibah Terowongan di Jepang, Korban Jiwa Jadi Sembilan Orang

Ambruk karena Banyak Baut Hilang
Ambruk karena Banyak Baut Hilang
NEXCO, salah satu operator Terowongan Sasago sejak 1995, mengaku telah melakukan inspeksi setiap lima tahun. Setiap tahun, NEXCO menerjunkan tim untuk melakukan inspeksi rutin. Tetapi, pemeriksaan rutin itu memang tidak detail. ’’Selama ini, tidak pernah ada catatan tentang inspeksi pada bagian atap terowongan,’’ terang Yoshizawa.

Selain pemeriksaan fisik secara visual, dalam inspeksi lima tahunan, tim NEXCO juga melakukan uji fisik. Dalam laporan 2011, kata Yoshizawa, tertulis bahwa tim telah melakukan uji kekuatan dengan mengetukkan palu pada beberapa struktur yang solid di terowongan. ’’Tapi, untuk melakukan uji kekuatan seperti itu pada seluruh bagian terowongan akan memakan sangatbanyak waktu,’’ ujarnya.

Untuk menghemat waktu, NEXCO pun menggunakan teknologi inframerah dalam melakukan uji fisik selama ini. Terowongan Sasago yang merupakan bagian dari Chuo Expressway tersebut membentang sejauh 4,7 kilometer. Dengan memanfaatkan kamera inframerah, tim NEXCO mendeteksi titik-titik lemah pada terowongan dengan memeriksa perbedaan suhu. Biasanya, titik yang rusak mengeluarkan suara aneh saat diperiksa.

Sementara itu, hingga kemarin korban tewas akibat ambruknya atap Terowongan Sasago bertambah menjadi sembilan orang. ’’Lima korban tewas adalah penumpang minvan. Tiga lainnya berasal dari kendaraan yang terbakar dan seorang lainnya adalah sopir truk yang kendaraanya hancur tertimpa reruntuhan,’’ terang jubir kepolisian setempat.  (CNN/AP/AFP/hep/dwi)

TOKYO – Robohnya bagian atap Terowongan Sasago yang menghubungkan Kota Otsuki dan Koshu di Prefektur Yamanashi, Jepang, Minggu pagi lalu (2/12),


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News