American Institute of Chemical Engineers Ungkap Pentingnya Buffer Zone untuk Depot BBM

jpnn.com, JAKARTA - American Institute of Chemical Engineers menganalisa 50 kasus kebakaran tangki penyimpanan yang terjadi selama periode 1959-2009 di Tiongkok pada 2011.
Hasilnya, lebih dari 64 persen kebakaran terjadi di pabrik petrokimia, kilang minyak, dan depot minyak. Penyebab kecelakaan dalam kegiatan operasi yang paling banyak adalah karena pemeliharaan atau perbaikan (34 persen atau 17 kasus).
Di sisi lain, kasus yang terjadi pada saat bongkar muat sebanyak 14 kasus atau 28 persen. Di dalam panduan Safety Guidelines and Good Industry Practices for Oil Terminals yang dirilis United Nations Economic Commission for Europe (UNECE), terminal minyak –yang di dalamnya termasuk bensin, bahan bakar diesel, Avtur, dan lainnya– menyimpan zat berbahaya dan dapat menimbulkan ancaman serius bagi manusia dan lingkungan.
Kecelakaan di terminal minyak dapat mengakibatkan tumpahan minyak, kebakaran dan ledakan yang berpotensi menyebabkan hilangnya nyawa manusia dan bencana lingkungan.
Oleh karenanya, keberadaan terminal minyak diatur dengan detail.
Bank Dunia di dalam dokumennya yang berjudul Environmental, Health, and Safety Guidelines for Crude Oil and Petroleum Product Terminals, mengungkapkan ada empat isu utama terkait keberadaan terminal yang menyimpan minyak mentah dan produk turunan minyak bumi.
Keempatnya adalah emisi udara, air limbah, minyak dan material berbahaya, serta limbah.
Dalam dokumen tersebut juga disebutkan tiga bahaya yang menyangkut keamanan dan keselamatan. Antara lain bahaya bahan-bahan kimia, kebakaran, dan ledakan, serta bahaya di ruang terbatas (confined spaces).
American Institute of Chemical Engineers menganalisa 50 kasus kebakaran tangki penyimpanan yang terjadi selama periode 1959-2009 di Tiongkok pada 2011.
- Dirut Pertamina Sebut Digitalisasi Terintegrasi Mampu Optimalisasi Biaya Hingga USD 3,27 Miliar
- Sepanjang 2022, Pertamina Sukses Reduksi Emisi Hingga 31%
- Kinerja 2022, Inovasi Bisnis Pertamina Sukses Mereduksi Emisi Hingga 31,06 Persen
- Kinerja 2022 Pertamina, Keunggulan Operasional Dibarengi Pemanfaatan TKDN Hingga 60 Persen
- Pencapaian Tertinggi, Pertamina Bukukan Laba Bersih Rp 56,6 T di RUPS Tahun Buku 2022
- Meliput Kebakaran, Sekretaris PWI Papua Barat Dikeroyok OTK