Amerika Bakal Umumkan Solusi Konflik Timur Tengah Pekan Depan
jpnn.com, YERUSALEM - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengumumkan bahwa Gedung Putih akan merilis rencana untuk perdamaian di Timur Tengah pekan depan
Dalam pernyataan bersama dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Pence mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump memintanya mengundang Netanyahu dan pemimpin oposisi Benny Gantz datang ke Washington untuk menyaksikan pengumuman tersebut.
"Netanyahu dan Gantz menerima undangan tersebut," kata Pence di Yerusalem, Kamis (23/1). Pernyataan itu disampaikan sebelum Pence dan Netanyahu menggelar pertemuan di Kedutaan Besar AS di Yerusalem.
Pengumuman tentang rencana perdamaian yang telah lama dinanti itu disampaikan ketika Netanyahu dan Gantz berjanji untuk menganeksasi Tepi Barat yang diduduki Israel jika mereka memenangkan pemilihan umum Israel yang diadakan pada 2 Maret mendatang.
Langkah ini dinilai sangat kontroversial di kalangan masyarakat internasional dan berpotensi memicu protes dari Palestina. Trump telah beberapa kali menunda pemublikasian "Perjanjian Abad Ini" untuk perdamaian antara Israel dan Palestina.
Bagian ekonomi dari rencana perdamaian Trump telah diungkap dalam konferensi yang dipimpin AS di Bahrain pada Juni 2019. Konvensi itu kemudian diboikot oleh Palestina.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas memutus hubungan dengan pemerintahan Trump pada 2017 setelah AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Putaran terakhir dialog perdamaian antara Israel dan Palestina gagal pada 2014 lalu di tengah perluasan permukiman Israel di Tepi Barat.
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengumumkan bahwa Gedung Putih akan merilis rencana untuk perdamaian di Timur Tengah pekan depan
- Biden Jawab Kecurigaan soal Tragedi Jembatan Ambruk di Baltimore
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Amerika untuk Pertama Kalinya Mentransplantasikan Ginjal Babi
- Beijing Peringatkan Amerika Tidak Ikut Campur Konflik Laut China Selatan
- Mike Pence tidak Dukung Donald Trump di Pilpres AS
- China Sebut Aturan Anti-TikTok Bentuk Persaingan Tidak Sehat