Amerika Siap Kucurkan Rp 106,5 M untuk Selamatkan Warisan Budaya Ukraina

Amerika Siap Kucurkan Rp 106,5 M untuk Selamatkan Warisan Budaya Ukraina
Ukraina menandai satu sejak invasi Rusia dimulai, yang hingga kini masih berlangsung. (AP: Emilio Morenatti)

jpnn.com, WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) pada Kamis (23/2) mengumumkan bahwa negaranya akan menyumbang sebanyak 7 juta dolar AS (sekitar Rp 106,58 miliar) sebagai upaya perlindungan terhadap warisan budaya yang terancam hancur oleh invasi Rusia ke Ukraina.

"Pekan ini menandai satu tahun sejak invasi brutal Rusia ke Ukraina. Perang Rusia tidak hanya bertujuan merebut wilayah Ukraina dan merampas kedaulatannya, tetapi juga menghapus identitas nasional dan budayanya," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dikutip dari laman resmi kantornya yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Price menjelaskan bahwa dukungan yang dinamai "Inisiatif Penanggulangan Warisan Budaya Ukraina" itu diberikan untuk melindungi dan memperbaiki kerusakan pada situs dan koleksi warisan budaya Ukraina menyusul serangan Rusia yang tak henti-hentinya di Ukraina.

Berdasarkan keterangan tertulis, inisiatif tersebut merupakan hasil kerja sama Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri AS (ECA) dengan Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Ukraina, beberapa NGO Ukraina, dan sejumlah mitra internasional.

Prakarsa itu akan memprioritaskan situs dan koleksi warisan budaya yang terkena dampak langsung perang brutal Rusia di Ukraina.

Inisiatif itu mencakup dukungan untuk berbagai kegiatan pelestarian warisan budaya, seperti dokumentasi situs dan koleksi budaya yang rusak untuk pertanggungjawaban, perlindungan dari kerusakan dan pencurian, stabilisasi darurat situs yang rusak, pengembangan dan penerapan rencana konservasi dan restorasi, koordinasi respons warisan budaya, dan pelatihan khusus.

Wakil Direktur Jenderal Institut Ukraina Alim Aliev, dalam kunjungannya ke Indonesia pada Februari lalu, menyebut terdapat sekitar 550 objek budaya Ukraina yang hancur akibat serangan rudal Rusia.

Tak hanya itu, menurut Aliev, perang juga telah menyebabkan banyak seniman Ukraina meninggalkan negaranya untuk pindah ke negara-negara Eropa dan sejumlah negara lainnya.

Amerika Serikat berupaya melindungi warisan budaya yang terancam hancur oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News