Amoroso Katamsi Cerita soal Komentar Pak Harto dan Bu Tien

Amoroso Katamsi Cerita soal Komentar Pak Harto dan Bu Tien
Amoroso Katamsi, pemeran Soeharto dalam film G30S/PKI. Foto: Imam Husein/Jawa Pos

”Saya melapor bahwa saya akan mengikuti kegiatan beliau. Beliau bilang, ’Oh, silakan’,” kenangnya.

Amoroso mengenakan pakaian tentara. ”Jadi, mungkin orang yang melihat mengira saya pengawal beliau,” imbuhnya.

Dari observasi itu, dia mengamati dan mencocokkan gestur, ekspresi, hingga cara Soeharto berbicara.

”Warna suara saya tidak jauh berbeda dengan beliau. Alhamdulillah, semua seperti sudah digariskan,” papar dia, lantas tersenyum hangat.

Proses syuting memang berlangsung cukup lama, sekitar 1,5 tahun, mulai pertengahan 1981 hingga akhir 1982. Kenapa butuh waktu lama?

”Karena set dan propertinya banyak yang sudah berubah. Jadi, perlu ada beberapa yang dibuat lagi,” tutur aktor yang sebelumnya bermain di film Darah Ibuku serta Serangan Fajar itu.

Contohnya, gedung RRI yang tampilan depannya sudah berubah. Begitu pula gedung markas Kostrad yang dulu di bagian depannya ada banyak pohon, pada saat itu sudah berubah jadi gedung-gedung tinggi.

Alhasil, dibuatlah fasad ”gedung” Kostrad di Cibubur untuk scene-scene yang mengambil tampak depan gedung Kostrad. ”Tapi, kalau syutingnya di bagian dalam, ya di gedung Kostrad langsung,” ujar Amoroso.

Ada satu adegan di Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S/PKI yang menurut Amoroso Katamsi cukup berat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News