Amrozi Ingin Tambah Istri

Amrozi Ingin Tambah Istri
Amrozi Ingin Tambah Istri
NUSAKAMBANGAN —  Trio terpidana mati bom Bali I,  Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron alias Mukhlas tetap berteguh hati. Kendati rencana eksekusi kian dekat, jika tetap dilaksanakan pada tahun ini, namun  mereka membulatkan diri untuk tidak melakukan upaya hukum dengan meminta grasi pada presiden setelah peninjauan kembali yang mereka ajukan melalui Tim Pengacara Muslim kandas. Amrozi bahkan berniat menikah lagi.

”Jatah saya kan empat, saya sudah punya dua, jadi kurang dua,” katanya, lalu tertawa, usai sholat Idul Fitri di Lapas Batu, Nusakambangan Rabu (1/10). Adik kandung Muklas yang dijuluki the smilling bomber ini  memang paling suka guyon dibanding dua karibnya yang lain.  Dua istri Amrozi, Rohma dan Khoiriana, tak hadir. Keluarga para bomber memang belum diberi izin dan baru berencana membesuk pada tanggal 7 Oktober nanti.

Amrozi Cs itu hanya dibesuk oleh para wartawan yang berasal dari 38 media, dalam dan luar negeri—termasuk 7 wartawan asing. ”Titip salam untuk keluarga, untuk umat Islam. Ini hari kemenangan kita, sebagaimana Islam pasti menang karena Amerika dan sekutunya kini telah diambang kehancuran,” imbuh Muklas, yang tampak segar. Mukhlas mengenakan stelan baju koko biru tua ditambah sorban dan peci haji warna hitam.

Kanwil Depkum Ham Jawa Tengah Bambang Winahyo yang kemarin juga ikut sholat di Lapas Batu, bersama dengan Kalapas Batu Sudiyanto, mengatakan jika terpidana mati bom bali itu memang tidak mendapat  remisi. Makanya, disaat acara pembacaan remisi dimulai, yang dilakukan persis usai salat, Amrozi Cs sudah tak tahan lagi duduk di lapangan yang jadi lokasi salat. Imam bahkan hendak kembali ke selnya.

Sudah siap dengan segala konsekuensi ditembak mati dan ini adalah lebaran yang terakhir? ”Kami tidak pernah menyesali apa yang kami lakukan. Jangankan untuk lebaran tahun depan, apa yang terjadi paska sholat duhur nanti juga tidak akan ada yang tahu masih hidup atau tidak,” kata Mukhlas yang kakinya mulai tampak kapalan bekas sujud itu.

Mereka juga tak menyesal karena tak bisa berlebaran dengan keluarga seperti keluarga normal yang lain. ”Kamu kan keluarga saya juga, sesama muslim,” imbuh Imam.

Wawancara ‘keroyokan’ dengan puluhan wartawan hanya sekitar lima menit. Kalapas Batu berulangkali meminta wartawan tertib. Para  napi, termasuk Amrozi Cs, lantas menuju sel untuk menikmati ketupat dan opor ayam yang dipersiapkan. Sedangkan beberapa wartawan, anggota Brimbob yang berjaga, dan staf Lapas, diajak ke rumah dinas Sudiyanto. Di sana telah dipersiapkan sajian khas lebaran, opor, ayam, sambel goreng ati, dan rendang. Amrozi Cs baru muncul kembali setelah Jawa Pos, SCTV, dan CNN melakukan sesi wawancara khusus. (naz)
Berita Selanjutnya:
KPU Jatim Pilih PKB Muhaimin

NUSAKAMBANGAN —  Trio terpidana mati bom Bali I,  Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron alias Mukhlas tetap berteguh hati. Kendati


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News