Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (1)

Musuh Teriak Headshot, Saya Teriak Kesakitan

Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (1)
Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (1)

Tak jauh berbeda dengan cerita Gilang. Bocah 10 tahun itu juga penggemar game tembak-tembakan. Bahkan, saat Ramadan lalu dia menghabiskan waktu di warnet untuk bermain game online. Permainan ketangkasan itu juga sering dipraktikkan bersama teman-teman sekampungnya. ""Pokoknya, begitu dorr... headshot, musuh langsung mati,"" ucap siswa kelas V SD itu.

Tak berbeda dengan Yogi, Gilang juga tak menyangka bila akhirnya dia terkena bagian kepala. Apesnya, peluru yang dimuntahkan musuhnya dari jarak dekat itu mengenai mata kirinya hingga berdarah. ""Saya langsung menangis mengetahui mata saya kena tembak musuh,"" tuturnya polos.

Menurut Kepala Staf Medis Fungsional (SMF) Mata RSUP M. Jamil dr Ardizal Rahman SpM(K), pihaknya sempat merawat 23 anak korban pistol mainan tersebut. Namun, kini tinggal dua pasien yang tersisa karena lukanya masih dalam perawatan intensif.

Meski begitu, dari 23 pasien tersebut, lima anak terancam menderita kebutaan. Itu karena trauma yang terjadi pada mata membawa komplikasi glaukoma (penglihatan terus berkurang dan memicu kebutaan). Maklum, dorongan peluru yang dikeluarkan pistol mainan itu dinilai Ardizal sangat kuat. Apalagi, pistol tersebut ditembakkan dari jarak yang cukup dekat.

Di antara 23 anak korban pistol mainan di Sumatera Barat, kini tinggal tiga orang yang masih dirawat di RSUP M. Djamil, Padang. Berikut laporan wartawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News