Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (1)

Musuh Teriak Headshot, Saya Teriak Kesakitan

Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (1)
Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (1)

Ardizal menjelaskan, rata-rata korban pistol mainan itu mengalami sobek pada iris mata. Akibatnya, perdarahan pada bola mata akan terjadi. Hal itu disebabkan tingginya tekanan pada bola mata yang terkena peluru. Dorongan peluru tersebut memicu rusaknya saraf optik yang membentuk bagian-bagian retina di belakang bola mata. Efek langsungnya, penderita akan merasakan sakit kepala yang amat sangat dan diikuti menurunnya kualitas penglihatan.

Menurut Ardizal, reaksi seseorang saat peluru menyentuh mata berbeda-beda. Ada yang langsung trauma dengan mata yang memerah, ada yang merasa sakit tetapi tidak tampak kerusakan pada fisik mata secara langsung. Oleh sebab itu, pasien harus segera dibawa ke dokter begitu terjadi kasus trauma pada mata. ""Jika tidak, kondisi mata bisa semakin gawat dan tidak tertolong lagi,"" katanya.

Dia lantas menyebut efek trauma glaukoma jika tidak segera dirawat. Dalam jangka waktu dua bulan mata yang mengalami trauma akan membusuk. Hal itu disebabkan air mata di lapisan dalamnya tersumbat. Jika sudah demikian, dengan terpaksa mata yang membusuk itu harus dibuang.

Selain itu, kalau tidak segera diatasi, mata yang trauma bisa menyebabkan hifema atau gumpalan darah di dalam bola mata. Jika terus dibiarkan, hifema bisa menyebabkan imbibisi kornea. Yakni, kornea menjadi cokelat dan tidak bisa berfungsi lagi. ""Sebenarnya peluang sembuh bagi penderita imbibisi kornea masih ada dengan melakukan cangkok mata. Namun, cara tersebut tetap tidak membuat mata sehat 100 persen,"" tandasnya. (bersambung/c2/ari)

Di antara 23 anak korban pistol mainan di Sumatera Barat, kini tinggal tiga orang yang masih dirawat di RSUP M. Djamil, Padang. Berikut laporan wartawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News