Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia

Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia
Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia

"Saya memberi anak perempuan saya karena saya ingin mengembalikan anak perempuannya," katanya.

Putri Farim Alam berusia 12 tahun.

Anak-anak mencakup 60 persen dari populasi di kamp-kamp pengungsian, dan seringkali menjadi sasaran langsung dari perdagangan dan pemerkosaan.

Para pelaku perdagangan sering berpura-pura sebagai seorang yang mau membantu dan ramah, menjanjikan pekerjaan dengan gaji yang baik atau pernikahan yang baik kepada orang tua dari anak-anak yang ingin mereka ambil.

Gadis-gadis muda itu juga menjadi sasaran pria lokal, yang memaksa mereka berhubungan seks dan menjalani pernikahan yang tidak diinginkan.

Video Player failed to load. Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia
anak perempuan Rohingya

Play

Press play then disable your screen reader. Use space bar to pause or play, and up and down arrows to control volume. Use left arrow to rewind and right arrow to fast forward.

Dia menyiksa saya

Halima Noor, 18, juga terpisah dari keluarganya saat melintasi perbatasan Bangladesh.

Dia mengatakan bahwa dirinya diculik oleh seorang pria setempat dan dipaksa untuk menikah dengannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News