Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia

Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia
Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia

"Dia membawa saya ke rumahnya dan menahan saya di sana selama tiga bulan," katanya.

"Dia sering menyiksa saya di sana, itu sungguh menyakitkan.”

"Ketika saya punya peluang melarikan diri, saya melarikan diri dari rumahnya."

Halima Noor masih menikah dengan pria yang menyerangnya, meski dia belum pernah mendengar kabar darinya dalam beberapa bulan.

Di komunitas Rohingya konservatif, itu berarti dia tidak bisa menikah lagi dan kondisi pelariannya dipandang sebagai sumber rasa malu bagi keluarganya.

Bagi gadis-gadis yang hilang dan pengantin muda dari krisis pengungsi Rohingya, melarikan diri dari Myanmar bukanlah akhir dari penderitaan mereka.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News