Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia
Kamis, 08 Februari 2018 – 22:00 WIB
"Dia membawa saya ke rumahnya dan menahan saya di sana selama tiga bulan," katanya.
"Dia sering menyiksa saya di sana, itu sungguh menyakitkan.”
"Ketika saya punya peluang melarikan diri, saya melarikan diri dari rumahnya."
Halima Noor masih menikah dengan pria yang menyerangnya, meski dia belum pernah mendengar kabar darinya dalam beberapa bulan.
Di komunitas Rohingya konservatif, itu berarti dia tidak bisa menikah lagi dan kondisi pelariannya dipandang sebagai sumber rasa malu bagi keluarganya.
Bagi gadis-gadis yang hilang dan pengantin muda dari krisis pengungsi Rohingya, melarikan diri dari Myanmar bukanlah akhir dari penderitaan mereka.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat