Anak Anggota Dewan Dipukul Oknum TNI

Anak Anggota Dewan Dipukul Oknum TNI
Anak Anggota Dewan Dipukul Oknum TNI
Dalam aspirasinya, sejumlah warga meminta agar keberadaan Yon POM AD Jonggol dievaluasi. Sebab, warga menganggap keberadaannya sudah meresahkan. “Bukan kali ini saja oknum Yon POM AD berbuat ulah, sebelum-sebelumnnya juga sudah pernah. Tapi kita takut melawan karena mereka aparat,” ucap salah seorang warga.

Bukan hanya itu, warga juga meminta agar oknum K diproses hukum atas dugaan pemukulan yang dilakukan terhadap sejumlah pemuda Desa Singajaya. “Kami minta agar oknum K diproses secara hukum,” tegas Indra.

Ia menjelaskan, kasus pemukulan itu terjadi pada 21 Desember 2011. Saat itu, K yang diduga tengah bertengkar dengan kekasihnya sempat menampar Ujang, pemuda setempat yang saat itu akan membeli mi rebus.

Tidak terima, Ujang melaporkan kejadian itu kepada Indra yang tercatat sebagai mahasiswa hukum Unpak Bogor. Pada 24 Desember 2011, Indra pun mendatangi K untuk meminta penjelasan. Tapi, bukan penjelasan yang didapat, K malah memukul Indra di bagian kepala, perut dan kaki. Perlakuan arogan K ternyata tak berhenti begitu saja. Pada 30 Desember 2011, K bersama sejumlah rekannya yang diduga juga merupakan anggota Yon POM AD kembali berulah. Mereka  mendatangi warga menggunakan puluhan kendaraan roda dua sambil memancing keributan. “Di Desa Singajaya, yang menjadi korban ada delapan orang, termasuk saya,” terang Indra.

JONGGOL - Pemukulan yang diduga dilakukan oknum Yon POM AD Jonggol berinisial K terhadap sejumlah pemuda Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, berbuntut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News