Anak Artis Senior Widianti Julianti Bantah Lakukan Penganiayaan

jpnn.com, JAKARTA - Artis senior Rieka Suatan mengaku menjadi korban penganiayaan anak kandungnya sendiri, Widianti Julianto. Namun, tuduhan tersebut tegas dibantah Widianti.
Widianti menyebut cerita yang disampaikan ibunya tidaklah benar. Dia juga membantah sejumlah tudingan yang sebelumnya dilayangkan kepadanya, termasuk dugaan melakukan tindakan penganiayaan.
"Ibu sudah berkali-kali membuat cerita-cerita yang tidak benar bersama dengan kakak kandung saya (Hartanto D. Pusponegoro) dengan berbagai cara seperti beralasan sakit maupun alasan lainnya," ungkap Widianti dalam keterangannya, Rabu (10/2).
Lebih lanjut, Widianti mengungkapkan, cerita yang sebenarnya bahwa beberapa kali ibunya mendatangi kediamannya di Tebet Barat sembari menangis ingin melaporlan kakak kandungnya atas tuduhan penggelapan dalam keluarga.
"Sebagai puncaknya untuk yang kesekian kalinya ibu rieka datang ke rumah saya di Tebet Barat dengan menangis ingin melaporkan kakak kandung saya dengan tuduhan penggelapan dalam keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 376 KUHP," jelasnya.
Awalnya, Widianti tidak ingin membantu Rieka lantaran mengetahui sifat ibu kandungnya.
"Sebenarnya bahwa saya tidak mau membantu ibu Rieka Suatan pada saat datang ke rumah saya dikarenakan saya sudah mengetahui sifat ibu kandung saya," katanya.
Sebab, dirinya khawatir itu hanya skenario ibunya, Rieka yang bakal melibatkan kepolisian.
Artis senior Rieka Suatan mengaku menjadi korban penganiayaan anak kandungnya sendiri, Widianti Julianto. Namun, tuduhan tersebut tegas dibantah Widianti.
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- WNA Pelaku Dugaan Penganiayaan di Batam Belum Dideportasi, Korban Trauma Berat