Anak Berpotensi Miskin di Indonesia Jika Tak Ada Perempuan Berpendidikan
"Tidak mencubit, menampar, dan lain-lain tapi memberi pujian, memotivasi anak untuk terus sekolah, bekerjasama antar ibu untuk kelancaran tugas sekolah, dan sebagainya."
Meski demikian, tingginya tingkat pendidikan formal perempuan dewasa dalam satu rumah tangga bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi kurangnya risiko deprivasi anak.
Fitriana Herarti, spesialis perkembangan anak di organisasi ChildFund, mengatakan kunci utama berkurangnya deprivasi pada anak semata-mata bukan pada tingkat pendidikan ibu.
"Tapi pada 'kemauan' ibu untuk belajar dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Banyak sekali relawan di organisasi kami yang hanya lulus SD dan SMP tetapi kemudian menjadi motor penggerak di masyarakat," utaranya kepada ABC.
"Namun kenyataan ini tidak berarti bahwa pendidikan formal tidak penting ya," imbuhnya.
Photo: Peran keluarga dibutuhkan untuk mengatasi kemiskinan anak. (SMERU)
Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat