Anak Buah Anies Sikat Odong-Odong demi Melindungi Bisnis Angkot

Anak Buah Anies Sikat Odong-Odong demi Melindungi Bisnis Angkot
Seorang pengusaha bengkel las di kawasan Jakarta Timur memperlihatkan surat peringatan dari Dinas Perhubungan setempat perihal larangan operasional odong-odong di Jakarta. (ANTARA/Andi Firdaus)

jpnn.com, JAKARTA - Dinas Perhubungan DKI Jakarta melarang operasi angkutan lingkungan atau odong-odong. Alasannya, kendaraan tersebut dinilai tidak aman bagi anak-anak.

Kepala Seksi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek Dishub DKI Jakarta Reggita Maywidia Sari mengatakan, odong-odong kini sudah merambah ke bisnis antar jemput anak sekolah.

"Contohnya di daerah Kampung Melayu, Jakarta Timur, mereka mangkal di depan SD dan nunggu anak-anak pulang sekolah," kata Reggita di Jakarta, Selasa (3/12).

Menurut dia usaha jemputan sekolah memanfaatkan pengendara odong-odong tidak diperbolehkan sebab tidak terjamin dari segi keamanannya. Odong-odong yang semula diperuntukan bagi hiburan anak-anak di dalam kompleks perumahan, sudah mulai merambah hingga ke jalan umum.

Bahkan bagi sebagian orang tua ada yang sengaja menitipkan anak mereka untuk diantar pulang naik odong-odong yang mangkal di jam pulang siswa. Usaha jemputan anak sekolah oleh pengendara odong-odong juga dianggap merugikan angkutan umum di Jakarta yang memiliki izin usaha resmi.

"Sedangkan angkutan umum kita yang resmi masih banyak yang kosong," katanya. (ant/dil/jpnn)

Dinas Perhubungan DKI Jakarta melarang operasi angkutan lingkungan atau odong-odong.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News