Anak Bunuh Ibu dan Ditanam Di Belakang Rumah

Dia juga mengatakan bahwa dia tidak percaya bahwa Helena Levina bermaksud membunuh ibunya, namun "berniat untuk menimbulkan luka yang mengancam jiwa pada wanita kecil yang tidak berdaya".
'Tidak ada penyesalan atau empati'
Helena Levina dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tahun lalu.
Namun pengacaranya, Henry Sklarz, mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya mempertahankan argumennya kalau dia tidak bersalah dan berniat mengajukan banding atas keyakinannya itu.
Hakim McGrath mengatakan bahwa Helena Levina tidak menunjukkan penyesalan atau empati, yang dianggap sebagai faktor pencegah dan dapat digunakan untuk mengurangi hukuman terdakwa.
Dia juga mengatakan bahwa Helena Levina tidak dapat dikategorikan memiliki karakter yang baik, karena sebelumnya dia telah mengutil belanjaan.
Penyelidik kejiwaan psikiatri menemukan bahwa "keadaan mental Helena Levina tidak stabil" dan dia adalah "wanita cerdas dengan penalaran dan penilaian yang utuh".
Hukuman yang dijatuhkan untuk Helena Levina berlaku surut sejak Maret 2016, untuk mencerminkan pemenjaraan yang dia sudah jalani di tahanan.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM