Anak Krakatau Semburkan 10 Gas Beracun

Anak Krakatau Semburkan 10 Gas Beracun
Anak Krakatau Semburkan 10 Gas Beracun
Pergerakan kegempaan itu berdasarkan pantauan alat seismograf dari pos pantau yang ada di Desa Pasauran, Kabupaten Serang. Namun, Surono meminta masyarakat yang berada di sekitar Gunung Anak Krakatau jangan panik. ”Saya merekomendasikan warga tidak mendekati gunung itu dalam radius 2 kilometer.  Tepatnya di sekitar Pulau Krakatau,” cetusnya juga.

Untuk diketahui, posisi Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda berada sejauh 40 kilometer dari pesisir pantai Lampung dan pantai Anyer-Carita, Provinsi Banten. 

Sementara itu, Kepala Pos Pemantau Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Anton Priambudi mengatakan secara visual hingga kini posisi Gunung Anak Krakatau tertutup kabut. Berdasarkan alat teropong keluar asap kelabu menggumpal di ketinggian kurang lebih 25-50 meter ke arah selatan.

Menurut dia, meningkatnya jumlah gempa vulkanik secara tajam ini di disebabkan sumber gempa yang berasal dari kawah utama Gunung Anak Krakatau. Kondisi ini tergolong langka karena dalam beberapa tahun terakhir sumber kegempaan dan letusan Gunung Anak Krakatau selalu berasal dari kawah baru di bagian utara gunung. ”Dalam kondisi seperti ini, erupsi bisa saja terjadi,” tegasnya.

Dia juga menuturkan erupsi Gunung Anak Krakatau mengeluarkan 10 macam gas beracun. Di antaranya karbondioksida yang sangat mematikan bagi manusia. ”Siapa pun yang menghirup gas itu secara tiba-tiba akan mengalami sesak napas, pingsan, bahkan bisa berakibat kematian,” ungkapnya juga.

SERANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda antara Provinsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News