Anak Rampok Ibu Kandung: Harta Atau Nyawa?

Anak Rampok Ibu Kandung: Harta Atau Nyawa?
Polisi memborgol pelaku kriminal. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

Sesampainya di simpang jalan, Sahri mengajak ibunya menunggu di kebun karet.

Setelah itu, Masni masuk ke dalam kebun karet karena mau buang air kecil.

“Kemudian pelaku pergi mengendarai sepeda motornya dengan alasan mau bung air kecil di tempat lain,” ujar Sembiring.

Tapi bukannya buang air kecil, pelaku justru merencanakan merampok ibunya. Pelaku yang sudah pergi tapi belum terlalu jauh akhirnya berbalik arah menyusul sang ibu.

Menggunakan kacamata, topi dan bertopeng dengan baju yang disingkapkan ke wajahnya hingga menutup hidung, Sahri menodong ibunya.

“Dia menodong menggunakan kunci sepeda motor. Dia bilang ke ibunya, mau harta atau nyawa,” tutur Sembiring menirukan ucapan pelaku kepada korban.

Ibunya yang ketakukan hanya bisa pasrah. Sahri melucuti gelang rantai emas di tangan kiri ibunya.

“Kemudian pelaku bilang ke korban untuk berbalik arah masuk dalam hutan, tidak boleh menengok ke belakang,” papar Sembiring.

Sahri (41) layak disebut sebagai anak durhaka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News