Analisis Jamiluddin Ritonga Soal KLB Demokrat, Soroti Hubungan Jokowi - SBY

Analisis Jamiluddin Ritonga Soal KLB Demokrat, Soroti Hubungan Jokowi - SBY
'Jokowi dan SBY'. Foto: BPMI

Mereka ini, lanjut dia, selain militan, juga memiliki basis massa yang sangat besar.

“Jadi, kalau hubungan SBY dengan Jokowi memanas, dikhawatirkan terjadi eskalasi kekacauan politik dalam jangka panjang," katanya

Hal itu, kata Jamiluddin, tidak diinginkan. Pasalnya, akan merugikan bangsa dan negara tercinta.

Oleh karena itu, dia menyarankan Jokowi harus bijak dalam melihat hasil KLB Deli Serdang. Tujuannya, agar hubungan baiknya dengan SBY selama ini tetap terjaga.

Selain itu, akan membuat politik nasional tetap kondusif sehingga bangsa ini dapat fokus mengatasi Covid-19 dan terpuruknya ekonomi nasional.

Sebenarnya, lanjut dia, saat Jokowi maju pada Pilpres 2014, SBY juga tidak menyudutkan Jokowi. Bahkan SBY membebaskan kader Partai Demokrat untuk memilih Jokowi atau Prabowo. 

Padahal, kata dia, bila saat itu SBY meminta kadernya memilih Prabowo, kemungkinan besar Jokowi tidak terpilih sebagai presiden.

Menurut dia, sikap SBY itu memungkinkan sebagian kader PD memilih dan turut mengantarkan Jokowi menjadi presiden pada tahun 2014.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menyoroti bagaimana hubungan antara Presiden Jokowi dan SBY pasca-KLB PD di Deli Serdang, Sumut, Jumat (5/3).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News