Analisis Jamiluddin Ritonga Soal KLB Demokrat, Soroti Hubungan Jokowi - SBY
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat (PD) sontak menjadi perbincangan publik pasca-kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3).
KLB tersebut telah menetapkan Moeldoko, Kepala Staf Presiden (KSP) sebagai ketua Umum.
Keputusan tersebut menimbulkan reaksi keras dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Moeldoko dituduh mengudeta kepemimpinan PD hasil Kongres V Jakarta tahun 2020.
Menanggapi dinamika politik di tubuh Partai Demokrat, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga justru menyoroti bagaimana hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Jamiluddin menilai hubungan SBY dengan Presiden Jokowi selama ini relatif baik.
Sebab, SBY tidak pernah secara frontal mengkritik Jokowi.
Namun, hubungan keduanya bakal memanas bila hasil kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang mendapat pengakuan dari pemerintah.
“Kalau Jokowi melalui Menkum HAM mengesahkan hasil KLB Deli Serdang, maka keberpihakan pemerintah sulit untuk dibantah. Hal ini akan memicu kemarahan SBY kepada Jokowi,” ungkap Jamiluddin, Jumat (12/3).
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menyoroti bagaimana hubungan antara Presiden Jokowi dan SBY pasca-KLB PD di Deli Serdang, Sumut, Jumat (5/3).
- Mendagri Tito Maklumi Gibran Tak Hadiri Acara Penting Ini
- Soal Susunan Koalisi Prabowo-Gibran, AHY Singgung soal Kesetiaan dan Kekompakan
- Malam-malam, Prabowo-Gibran Temui Jokowi di Istana
- Tip Bisnis dari Sri Agustin, Nasabah PNM Mekaar yang Dipuji Jokowi
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa