Analisis Kang Ujang soal Sinyal Kuat PDIP buat Gerindra dari Pertemuan Megawati dan Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto menjadi sinyal kuat tentang persetujuan PDI Perjuangan kepada Gerindra untuk masuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024. Lebih-lebih, Megawati juga mengundang Prabowo untuk menghadiri pembukaan kongres PDIP di Bali pada Agustus mendatang.
"Megawati dan PDIP sangat welcome terhadap Gerindra," kata Ujang kepada jpnn.com, Kamis (25/7).
BACA JUGA: Moeldoko: Bukan Hanya Hotel Saja, Koalisi Juga Bisa Plus-Plus
Direktur eksekutif Indonesia Political Review itu menambahkan, sinyal itu seharusnya bisa dibaca partai lain yang kini berada dalam koalisi pengusung Jokowi di Pilpres 2019. Dalam analisis Ujang, sejumlah partai pendukung Jokowi selain PDIP masih menolak jika kelak Gerindra bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.
“Partai-partai koalisi Jokowi yang lain belum menerima Gerindra. Itu yang menjadi soal," ucap dia.
Menurut Ujang, penolakan itu merupakan hal wajar. Sebab, masuknya Gerindra akan mengurangi jatah kursi menteri parpol pengusung Jokowi.
BACA JUGA: Pak Prabowo dan Bu Mega Tampak Akrab Banget, Nih Foto-fotonya
"Karena partai-partai koalisi Jokowi yang lain, jatah menterinya akan terkurangi. Kemudian, jatah ketua MPR bagi koalisi Jokowi bisa diusik oleh Gerindra," pungkas dia.(mg10/jpnn)
Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto menjadi sinyal kuat PDIP untuk Gerindra.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat
- NasDem dan PKB Diminta Tak Ikut Atur Susunan Kabinet Pemerintahan yang Baru
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Pilgub Banten 2024: Dimyati Natakusumah Mendaftar di 4 Parpol Termasuk PDIP
- Megawati Kumpulkan Kader Pusat hingga Daerah di Jakarta, Berikan Instruksi Penting
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja